Kupang, 03 Desember 2025

Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dengan dukungan UNICEF Kantor Perwakilan NTT & NTB, Pemerintah Korea dan Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI)  menyelenggarakan webinar “Berbagi Pembelajaran Tentang Implementasi WASH-FIT yang Responsif GEDSI dan Ketahanan Iklim di Puskesmas” pada tanggal 03 Desember 2025 yang bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional.

Kegiatan ini bertujuan untuk menghimpun pengalaman, capaian, dan pembelajaran dari pelaksanaan program peningkatan layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH-FIT) pada puskesmas di Kabupaten Kupang. Program WASH-FIT menekankan penyediaan layanan WASH yang ramah bagi semua kelompok, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat rentan, serta mampu menghadapi tantangan perubahan iklim.

Dalam sambutannya, Tatang Husaini, selaku Program Manager YKMI, menyampaikan bahwa implementasi WASH-FIT di Kabupaten Kupang telah melalui proses yang panjang dan terstruktur, mulai dari workshop sosialisasi program, orientasi penggunaan WASH-FIT Tools, asesmen kondisi di 26 puskesmas, peningkatan sarana (upgrading), hingga monitoring dan lokakarya pembelajaran yang digelar hari ini. Ia menekankan bahwa forum ini menjadi kesempatan penting untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan praktik terbaik yang telah muncul selama pelaksanaan program, sekaligus menerima umpan balik langsung dari puskesmas agar perbaikan di masa mendatang semakin tepat sasaran.

Selanjutnya Ibu Rostia La Ode Pado, mewakili Kepala Kantor UNICEF Perwakilan NTT-NTB, dalam sambutannya menyampaikan bahwa UNICEF sebagai lembaga PBB memiliki mandat untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi, termasuk hak atas akses air aman, sanitasi yang aman dan layak. UNICEF mendukung penguatan layanan WASH di sekolah, PAUD, dan puskesmas, masyarakat dengan perhatian khusus pada perempuan serta kelompok rentan. Ia menegaskan komitmen UNICEF dalam mendampingi Pemerintah Provinsi NTT melalui Pokja PKP pada implementasi WASH-FIT Responsif GEDSI dan Berketahanan Iklim sejak 2023–2025 di 116 Puskesmas 6 Kabupaten/Kota (Kota Kupang, Kab.Kupang, Kab.Belu, Kab.Flores Timur, Kab.SBD dan Kab. Sumba Timur) dan rehab ringan peningkatan kualitas fasilitas WASH yang responsive GEDSI dan Berketahanan Iklim  di 76 Puskesmas di 4 kab/kota (Kota Kupang, Kab.Kupang, Kab.Belu dan Kab.Flores Timur). WASHFIT (Water and Sanitation for Health Facility Improvement Tool) adalah instrumen peningkatan kualitas fasilitas layanan WASH dan kesehatan berbasis risiko. Peningkatan ini mencakup aspek kesehatan lingkungan di fasilitas pelayanan kesehatan, seperti air, sanitasi, limbah, higiene tangan, kebersihan lingkungan, energi, dan manajemen. WASHFIT sebagai instrumen yang telah diadopsi Kementerian Kesehatan RI menjadi instrument Kesehatan Lingkungan Plus. Melalui webinar ini, Rostia berharap seluruh pihak dapat saling berbagi pembelajaran, memperkuat kolaborasi, serta memastikan semua tahapan mulai dari asessmen, pelaksanaan, monitoring terpadu dan kegiatan lainnya melibatkan seluruh pihak terkait, kelompok, termasuk teman-teman penyandang disabilitas.

Kegiatan webinar ini secara resmi dibuka oleh Ibu Hermina R. Legimakani, S.Kep, Ners, M.P.H selaku Kepala UPTD LATNAKES Provinsi NTT, dan dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Kabupaten Kupang merupakan salah satu wilayah di Provinsi NTT yang telah menerapkan WASH-FIT, dan kegiatan hari ini menjadi momentum penting untuk menghimpun pengetahuan serta pengalaman terkait penggunaan alat bantu WASH-FIT sebagai pendekatan yang relevan bagi peningkatan layanan kesehatan. Ia menegaskan bahwa pembelajaran yang terkumpul akan menjadi panduan berharga untuk mendorong implementasi serupa di puskesmas kabupaten lain di NTT. Beliau juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta agar terus menerapkan WASH-FIT di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, apalagi sebelumnya telah dilakukan ToT bagi 30 peserta dari 22 kabupaten/kota terkait manajemen kesehatan lingkungan responsif GEDSI dan berketahanan iklim. Menurutnya, kapasitas yang telah terbentuk ini menjadi modal penting untuk memastikan puskesmas mampu memberikan layanan kesehatan lingkungan yang baik dan sesuai standar, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam menghadirkan pelayanan yang berpihak kepada kebutuhan masyarakat di tingkat dasar.

Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber utama dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra teknis yang terlibat dalam implementasi WASH-FIT di Provinsi NTT. Setiap narasumber membawakan materi berdasarkan peran dan keahlian masing-masing, dengan tujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai kebijakan, situasi lapangan, proses asesmen, hingga perencanaan pengembangan program ke depan.

Sesi pertama akan disampaikan oleh Dr. dr. Then Suyanti, MM, Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Beliau membawakan materi mengenai “Kebijakan WASH-FIT yang Responsif GEDSI dan Perubahan Iklim di Indonesia”, menjelaskan arah kebijakan nasional, standar layanan, serta pentingnya integrasi GEDSI dalam peningkatan sarana WASH di fasilitas kesehatan.

Selanjutnya, Drg. Ien Adriany, M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, (yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Shinta Dewi Putri Sinaga, SKM staf Kesehatan Lingkungan), memaparkan materi berjudul  “Situasi WASH-FIT di Provinsi NTT”. Materi ini menjelaskan Gambaran kondisi WASH di puskesmas, tantangan utama di lapangan, serta berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi untuk memperkuat layanan yang lebih inklusif dan tangguh dalam menghadapi kondisi iklim ekstrem.

Materi berikutnya disampaikan oleh Dr. Alfonsus Theodorus, ST, MT, Kepala Bapperida Provinsi NTT yang kesempatan tersebut diwakili oleh Agung Jati Perkasa, St, M.AP dengan Jabatan penelaah teknis kebijakan, yang memaparkan “Kebijakan Pemerintah Propinsi NTT yang mendukung Air, Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan 2025-2030”. Fokusnya adalah strategi pemerintah daerah dalam memperluas implementasi WASH-FIT serta dukungan pendanaan di tahun mendatang.

Dari Kabupaten Kupang, dr. Desemiyeti Ngatriany, Plh. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, menyampaikan hasil program melalui materi “Capaian Program WASH-FIT di Kabupaten Kupang”. Ia menjelaskan peningkatan kondisi puskesmas sebelum dan sesudah intervensi, serta dampaknya terhadap kualitas layanan kesehatan.

Sementara itu, proses asesmen WASH-FIT dipaparkan oleh Yomi Radja, ST, Konsultan Garamin NTT dan Agus Piran Pemerhati Isu Difabel Kabupaten Flores Timur, melalui materi “Proses Assessment WASH-FIT”. Yomi dan Agus membahas pendekatan teknis dalam asesmen, pembelajaran lapangan, dan keterlibatan organisasi peyandang disabilitas, pemerhati isu difabel, masyarakat dalam mendukung keberlanjutan program.

Noldy Herlina Tafetin Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas Lelogama dan Triastuty I.Sukemi Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas di Kabupaten Kupang dan Rohana Torok Staf Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur menyampaikan pengalaman implementasi WASHFIT GEDSI Berketahanan Iklim mulai dari pelatihan yang diikuti, assessment menggunakan form Kesehatan Lingkungan Plus, form PERIKSA, menyusun hasil assessment dan membuat perencanaan rehab ringan peningkatan kualitas sarana WASH di Puskesmas dan berkolaborasi Bersama organisasi penyandang disabilitas dan pemerhati isu difabel.

Webinar ini dipandu oleh Petrus D. Gurning, SKM, M.Sc dari UPTD Pelatihan Tenaga Kesehatan Provinsi NTT sebagai moderator, memastikan diskusi berjalan interaktif dan fokus pada poin-poin penting yang dapat menjadi pembelajaran bagi tenaga sanitarian lingkungan serta pemangku kepentingan lainnya.

###

Comments are disabled.